Kabarnegeri
Beranda Birokrasi Kabupaten Muaro Jambi Ketua MKKS SMP Muaro Jambi Sebut Tantangan Dunia Pendidikan Semakin Berat

Ketua MKKS SMP Muaro Jambi Sebut Tantangan Dunia Pendidikan Semakin Berat

MUARO JAMBI (KABARNEGERI.NET) – Ketua MKKS SMP (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP) Kabupaten Muaro Jambi, Hardi,S.Pd menyatakan tantangan dunia pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi sangat berat kedepannya. Terkait beberapa hal penting yang menjadi kendala selama ini yang dihadapi oleh kepala sekolah dan satuan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencakup penyelenggaraan pendidikan formal untuk kelas 7-9. Baik itu SMP yang berstatus negeri dan swasta di wilayah “Bumi Sailun Salimbai” –julukan untuk daerah Kabupaten Muaro Jambi kedepannya.

Dikatakan Hardi, juga saat ini menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 11 Muaro Jambi (Akreditasi A) tersebut, adapun jenjang pendidikan formal tingkat SMP baik SMPN/SMPS di seluruh Kabupaten Muaro Jambi sekarang totalnya 87 SMP. “Saat ini, jumlah SMP. Baik itu, untuk SMP yang berstatus negeri dan SMP yang berstatus swasta di Kabupaten Muaro Jambi sekarang ini, seluruhnya berjumlah 87 sekolah. Masing-masing yaitu 68 SMPN, dan 19 SMPS,” sebutnya.

Lanjutnya ke-87 SMPN/SMPS yang ada sekarang ini, ungkapnya, tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Muaro Jambi. Dengan luas wilayah yang tersebar di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi maka ini menjadi tantangan berat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan untuk jenjang pendidikan sekolah formal tingkat SMP salah satunya. Juga tantangan-tantangan yang lainnya kerap dihadapi oleh pimpinan sekolah juga sekaligus dialami peserta didik.

“Mengapa soal luas wilayah geografis daerah Kabupaten Muaro Jambi yang sedemikian luas wilayahnya ini, menjadi faktor penting dan menjadi tantangan berat oleh kita, saat ini dan kedepannya. Yang justru (selalu) dihadapi oleh pimpinan sekolah SMP di Kabupaten Muaro Jambi saat ini, dan malahan ini menjadi perhatian serius oleh kita semua,” jelasnya.

“Bahwa untuk diketahui dalam rangka Program 100 Hari Kerja Bupati Muaro Jambi yakni Bapak Bambang Bayu Suseno, SP,MM.M.Si, dan Wakil Bupati Muaro Jambi, Bapak Junaidi H Mahir. Diharapkan dapat menyelesaikan beberapa hal yang menjadi persoalan yang dihadapi oleh kepala sekolah dan peserta didik di lingkungan SMP. Terkait soal letak lokasi sekolah yang ada. Yang mana dengan wilayah yang sangat luas sekali, luas wilayah di Kabupaten Muaro Jambi ini. Dengan luas wilayah tersebut, masing-masing masalah yang timbul adalah luas wilayah yang tidak mudah dijangkau oleh peserta didik ke sekolah,” paparnya.

Ditambahkan Hardi seraya berharap kepada Bupati Muaro Jambi dan Wakil Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno-Junaidi H Mahir yang dipilih oleh rakyat Kabupaten Muaro Jambi secara demokratis untuk memimpin daerah Kabupaten Muaro Jambi selama lima tahun (2025-2030). Pihaknya dalam hal ini, MKKS SMP se-Kabupaten Muaro Jambi menyampaikan tantangan berat lainnya yaitu soal standar mutu kualitas pendidikan di lingkungan satuan pendidikan tingkat SMP khususnya. Yakni sangat erat kaitannya dengan penempatan guru-guru yang tidak merata sehingga soal tersebut justru menjadi persoalan serius yang segera diatasi untuk saat ini dan kedepannya bagi kemajuan dunia pendidikan di daerah Kabupaten Muaro Jambi.

“Untuk tantangan lainnya, yang kerap dihadapi oleh sekolah negeri yakni satuan pendidikan SMP Negeri yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Sorotan terhadap standar mutu kualitas pendidikan karena penempatan guru-guru di SMP Negeri yang tidak merata. Sehingga berdampak sekali pengaruhnya bagi standar mutu kualitas pendidikan kita. Oleh karena itu, penyelesaiannya tentu saja harus dipenuhi guru-guru mata pelajaran (mapel) yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil)/P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Yang sangat kami sedihkan itu, justru soal pemenuhan guru-guru berstatus PNS/P3K tersebut nyatanya tidak mencapai kuota sampai saat ini,” tutur Hardi, yang juga dia ditunjuk sebagai Pendamping Guru-Guru Penggerak se-Kabupaten Muaro Jambi sejak 2023 sampai sekarang.

Tantangan lainnya disamping faktor luas wilayah geografis daerah Kabupaten Muiaro Jambi yang begitu luas juga kekurangan guru-guru mapel yang berstatus PNS/PPPK (P3K) yaitu tantangan bagi peningkatan kualitas dan kompetensi guru dan kepala sekolah SMP.

Mengapa demikian, jelas Hardi, sejak wabah Pandemi Virus Corona (COVID-19) berlangsung sejak 2020-2022 lalu, salah satunya adalah kegiatan Guru-guru MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sempat vakum. Yang mana aktifitas dan kegiatan terhenti karena wabah Pandemi COVID-19 di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Muaro Jambi ini.

“Kegiatan Guru-guru MGMP ((Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sempat vakum (terhenti) selama 2-3 tahun lebih. Yaitu sejak berlangsungnya wabah Pandemi Virus Corona, yakni Virus COVID-19 yang berlangsung tahun 2020-2022 akhir, yakni semua kegiatan untuk Guru-guru MGMP selama itu, dilaksanakan secara Online dan kini justru tidak ada sama sekali. Rencananya akan kembali diaktifkan pada tahun ajaran baru ini, yakni Tahun Pelajaran 2025-2026 untuk kegiatan Guru-guru MGMP tersebut,” terangnya.

Lanjutnya terkait peningkatan kualitas dan kompetensi guru mapel melalui kegiatan Guru-guru MGMP yang mulai kembali diaktifkan tahun ini. Juga sorotan kepada kompetensi kepala sekolah SMP. Untuk kompetensi kepala sekolah kali ini, adalah kompetensi penggunaan DGB (Drive Google Bersama) atau Share Drive, yakni fitur pada Google Drive yang digunakan para kepala sekolah SMP saat ini.

“Penggunaan DGB, atau Drive Google Bersama ini, sifatnya harus terus-menerus dilakukan oleh kepala sekolah SMP. Karena berkenaan dengan penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) oleh kumpulan kepala-kepala sekolah SMP dalam memanfaatkan TI (Teknologi Informasi). DGB (Drive Google Bersama) dilaksanakan oleh kepala sekolah SMP. Sedangkan Guru-guru MGMP, yakni mereka bagaimana menguasai teknik pembelajaran. Sehingga bisa berbagi peraktek diantara para guru MGMP tersebut. Sehingga kedepannya kualitas kompetensi guru dan kepala sekolah semakin meningkat, dan standar mutu kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan formal tingkat SMP di Kabupaten Muaro Jambi akan terealisasi dengan sangat baik,” jelasnya.

Berikutnya tantangan yang sangat penting untuk dipahami bersama, termasuk seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah Kabupaten Muaro Jambi adalah masih minimnya sarana dan prasarana (sapras) pendidikan guna peningkatan mutu dan kualitas dunia pendidikan SMP khususnya di wilayah “Bumi Sailun Salimbai” ini.

“Sarana dan Prasarana (Sapras) harus lebih ditingkatkan. Karena peningkatan sapras ini, sangat erat kaitannya dengan sarana pembelajaran contohnya tersedianya ruangan Lab (Laboratorium) IPA dan sarana pendukung, yakni peralatan dalam ruangan Lab IPA tesebut. Serta tersedianya ruang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang lengkap dan memadai di sekolah SMP khususnya. Karena masih banyak ditemukan, sekolah-sekolah SMP kita itu, tidak ada signal (sinyal) internet, atau istilahnya “Blank Spot”. Kemudian juga soal kondisi sekolah SMP kita, yang idealnya untuk standar luas sekolah SMP ini, standarnya adalah lebih kurang satu hektar luasnya, dan yang lain-lainnya,” paparnya. (Afrizal)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan