Kabarnegeri
Beranda Agama Manfaat Mondok di Pondok Pesantren Sabilul Jannah Desa Gerunggung Sekernan

Manfaat Mondok di Pondok Pesantren Sabilul Jannah Desa Gerunggung Sekernan

MUARO JAMBI (KABARNEGERI.NET) – Pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Jannah, Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, Abah Kyai Ahmad Fauzi Al-Barbasy menyatakan penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren Sabilul Jannah saat ini lebih banyak menekuni pendidikan agama. Dengan perbandingan masing-masing yaitu 70 persen adalah pendidikan agama sedangkan 30 persennya adalah pendidikan formal, seperti Madrasah Diniyah (Madin), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

“Untuk penyelenggaraan pendidikan yang diberikan kepada seluruh santri, baik santri putra dan santri putri di lingkungan Pondok Pesantren Sabilul Jannah. Sebagian besarnya adalah menekuni pendidikan agama. Masing-masing yakni, 70 persen adalah pendidikan agama. Kemudian 30 persennya adalah pendidikan formal. Adapun pendidikan formal yang diselenggarakan di lingkungan Pondok Pesantren Sabilul Jannah Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, yakni pendidikan MI (Madrasah Ibtidaiyah) setara dengan sekolah dasar, MTs (Madrasah Tsanawiyah) setara dengan sekolah menengah pertama, dan MA (Madrasah Aliyah) setara dengan sekolah menengah atas, serta Madin (Madrasah Diniyah),” jelasnya kepada Kabarnegeri ketika ditemui di Pondok Pesantren Sabilul Jannah, Jalan Sungai Bacang, RT 05, Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi beberapa waktu lalu.

Lanjutnya untuk peningkatan dan pengembangan pendidikan agama kepada semua santriwan/santriwati yang Mondok di dalam lingkungan Pondok Pesantren Sabilul Jannah, sebut Abah Kyai Ahmad Fauzi, pihaknya lebih memperioritaskan kemampuan mengaji dan membaca Al-Qur’an dan Hadist kepada santri, serta pembentukkan akhlakul karimah (akhlak mulia) semua peserta didiknya sesuai visi Pondok Pesantren Sabilul Jannah yaitu terbentuknya generasi yang sholeh, berilmu, beriman, berakhlak mulia dan dapat mengamalkan ilmunya sesuai pemahaman Ahlussunah Wal Jamaah.

Prioritas unggulan yang dimaksud tersebut, kata Abah Kyai Ahmad Fauzi Al-Barbasy, diantaranya santri mampu mengaji Al-Qur’an dan Hadist, Tauhid, Fiqih, Nahwu Shorof yakni menguasai Gramatikal Al-Qur’an, Tasawuf dan lain-lain.

“Ketika anak mau mondok, itu adalah sebuah anugerah untuk kedua orangtuanya. Juga menjadi kebaikan bagi kedua orangtuanya, dan bagi ummat dan masyarakat. Menjadi dalam kebaikan tersebut, maksudnya adalah anak yang mondok itu otomatis menjadi penyelamat bagi kedua orangtuanya kelak,” ungkapnya.

“Karena anak itu, bisa menjadi surga bagi kedua orangtuanya ketika benar mendidiknya, dan juga bisa menjadi neraka bagi kedua orangtuanya ketika mendidiknya tidak benar. Maka dari itu, anak-anak wajib menuntut ilmu. Bak pepatah orang bijak bahwa tuntutlah ilmu dimulai (sejak) dari ayunan (buaian) sampai ke liang lahat. Uthlubul Ilma Minal Mahdi Ilal Lahdi,” demikian tuturnya.

Manfaat bagi anak-anak santri yang mondok di Pondok Pesantren Sabilul Jannah, Desa Gerunggung ini, paparnya, disamping memiliki kemampuan mengaji dan membaca Al-Qur’an dan Hadist. Juga memberikan rasa aman dan kepastian kepada orangtua/wali santri yang telah menyerahkan sepenuhnya sekaligus mempercayai untuk mondok mendalami pendidikan agama di dalam lingkungan pondok pesantren bagi semua anak-anaknya kepada pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Jannah selama ini.

Manfaat-manfaat bagi kedua orangtua/wali santri yang menyerahkan anaknya mondok tersebut, yaitu bapak/ibunya tenang dalam mencari nafkah, anak terjaga sholat lima waktunya berjamaah di masjid, anak rutin membaca dan menghafal Al-Qur’an secara teratur, anak terjaga sholat sunnah (rawatib, dhuha, tahajud/qiyamul lail), anak-anak rajin puasa sunnah, anak bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris. “Untuk melaksanakan sholat berjamaah dilakukan di Masjid Al-Mu’minun Pondok Pesantren Sabilul Jannah,” ujarnya.

Adapun manfaat lainnya antara lain, anak terjaga dari pengaruh pergaulan bebas, anak terjaga dari narkoba, anak terjaga dari pengaruh handphone, anak terjaga dari kenakalan remaja, anak terbiasa hidup mandiri, disiplin dan sederhana, anak selalu mendoakan kedua orangtuanya, anak menjadi investasi berharga bagi kedua orangtuanya kelak, anak belajar menjadi dewasa, dan anak belajar menjadi terampil. (Afrizal)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan