Era Baru “BERBAKTI” Menuju Muaro Jambi Lebih Maju

SENGETI (KABARNEGERI.NET) – Warga Kabupaten Muaro Jambi menyambut dengan meriah pemimpin baru Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno dan Junaidi Mahir yang dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 oleh Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.
Pasangan ideal yang diinginkan warga tersebut merupakan sosok dua putra terbaik untuk Negeri Sailun Salimbai, disamping memiliki sumber daya manusia yang cukup, dua sosok ini memiliki jiwa kepemimpinan dan menguasai berbagai hal dalam bidang pemerintahan.
Ketika dinobatkan sebagai Bupati dan Wabup Kabupaten Muaro Jambi, seluruh sumber daya alam yang ada akan dikelola dengan baik. Agar apapun bentuk sumber daya alam yang ada, dengan pengelolaan yang profesional akan dapat dirasakan langsung hasilnya oleh masyarakat.

Kabupaten Muaro Jambi berdiri pada tahun 1999 berdasarkan UU Nomor 54 Tahun 1999. Di usia 25 tahun, dengan pemimpin baru, tentu segala perangkat pun harus baru, penyegaran dan semangat baru, agar gerak roda pemerintahan dalam ruang lingkup Pemkab Muaro Jambi dapat bekerja secara efektif, guna menunjang program unggulan yang tertuang dalam visi misi Bupati dan Wabup Muaro Jambi periode 2025-2030.
Dalam rangka membantu kepala daerah dan wakil kepala daerah, tentu dibutuhkan perangkat baru dengan langkah yang pasti. Kabupaten Muaro Jambi yang luas wilayahnya 5.246 km² memiliki berbagai potensi alam yang mendukung. Dengan sumber daya alam yang cukup menjanjikan, banyak sektor yang harus dikelola dan ditingkatkan guna menuju masyarakat yang sejahtera.
Menuju Muaro Jambi yang lebih maju, banyak sektor pendapatan agar belanja daerah lebih meningkat. Minyak dan gas misalnya, beberapa sumur migas yang ada dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi tidak terkelola oleh pihak Pertamina. Hal tersebut dapat dibuat kesepakatan atau mitra, bagaimana sumur yang lama tertinggal dapat dikembalikan kepada Pemkab Muaro Jambi agar dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi 418.799 jiwa, tersebar di 11 kecamatan, 150 desa dan 5 kelurahan. Mata pencahariannya ada petani, pedagang, dan buruh harian. Kabupaten Muaro Jambi memiliki keunggulan dan potensi perikanan yang sangat menjanjikan, dengan lahan dataran rendah dan Sungai Batang Hari yang airnya melimpah, menjadikan kabupaten ini sebagai primadona pengembangan komoditas perikanan, khususnya ikan air tawar, patin, lele, gurami dan nila.

Etnis dan suku tersebar dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Penduduk asli adalah suku bangsa Melayu Jambi. Suku bangsa pribumi yang berasal dari Provinsi Jambi, mereka mendiami wilayah Kota Jambi, Batang Hari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung, Bungo, Tebo dan sebagian sarko. Motto Kabupaten Muaro Jambi adalah Tabah, Jujur dan Setia.
Segala bentuk pembangunan ekonomi, sosial dan budaya harus berjalan secara efektif, begitu juga dengan kearifan lokal. Muaro Jambi, kabupaten pemekaran dari Kabupaten Batang Hari, merupakan barometer untuk wilayah timur Provinsi Jambi dalam melestarikan kearifan lokal.
Dalam peningkatan perkembangan wilayah perekonomian lainnya, Muaro Jambi harus memiliki bandara yang berskala internasional, terutama untuk keberangkatan jemaah haji asal Provinsi Jambi. Dalam bidang industri, Negeri Sailun Salimbai memiliki bahan baku dengan buah sawit yang cukup, tentunya berdiri industri minyak goreng.
Komoditi lainnya, nanas tangkit merupakan salah satu unggulan Muaro Jambi. Melalui UMKM, nanas dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Demikian juga dengan tanaman duku, saat ini harus diremajakan kembali agar komoditi buah duku wilayah Kumpeh dapat dijadikan unggulan.

Tentunya keseluruhan yang ada di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, disamping peningkatan perekonomian masyarakat, pendapatan daerah menjadi ujung tombak dalam pengembangan pembangunan di segala sektor.
Banyak hal lain yang dapat meningkatkan pendapatan belanja daerah, Kumpeh yang terkenal dengan buah duku, wilayah tersebut dapat dijadikan sentra agrobisnis buah duku. Kearifan lokal penduduk pribumi hingga hari ini masih ada yang dipertahankan, namun ada juga yang sudah melakukan budaya luar.
Salah satu contoh pada acara pengantin, di pelaminan tidak hanya raja dan ratu sehari, namun orang tua pun ikut bersanding. Bicara tentang kearifan lokal, yang duduk di singgah sana hanya raja dan ratu sehari. Melalui lembaga adat yang ada serta instansi terkait, perlu diterbitkan peraturan daerah agar perkembangan tradisi (adat) dapat berjalan secara Sailun Salimbai.
Mengenai peningkatan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN), selama perjalanan 25 tahun sejak berdirinya Kabupaten Muaro Jambi, ASN dalam ruang lingkup Pemkab Muaro Jambi, mulai dari eselon dua, tiga dan empat hingga pejabat fungsional, masih belum disiplin. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2001 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu ditegakkan, agar kesadaran bagi seluruh ASN untuk memiliki rasa malu.

Melalui pemimpin baru, era baru Bambang Bayu Suseno-Junaidi Mahir ”BERBAKTI” yang insya Allah dapat menjadikan Muaro Jambi lebih maju, masyarakat sejahtera, dan pembangunan segala sektor berjalan sesuai dengan harapan. (Adv/fahrulrozi)